KERANGKA KARANGAN (MANFAAT, LANGKAH, DAN POLA)



A. Manfaat Kerangka Karangan
Kerangka tulisan memiliki banyak manfaat penting dalam proses penulisan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari menggunakan kerangka tulisan.

1. Panduan penulisan, kerangka tulisan memberikan panduan yang jelas kepada penulis tentang apa yang harus disertakan dalam tulisannya. Ini membantu mencegah kebingungan dan kehilangan fokus saat menulis. Menurut (Sari, 2019) melalui kerangka karangan pengarang dapat melihat kekuatan dan kelemahan dalam perencanaan karangannya. Dengan cara ini pengarang dapat melakukan penyesuaian sebelum menulis.

2. Pengorganisiran gagasan, dengan kerangka, penulis dapat mengorganisir gagasan-gagasan mereka dengan baik sebelum mulai menulis. Ini membantu menjaga alur pikiran yang logis dan koheren dalam tulisan. Menurut (Resmaivela et al., 2023) dengan kerangka karangan, rangkaian ide dapat disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.

3. Menghindari redundansi, dengan merencanakan struktur kerangka, penulis dapat mengidentifikasi di mana gagasan atau informasi mungkin berulang, sehingga dapat menghindari pengulangan yang tidak perlu dalam tulisan. Kerangka karangan membantu penulis tetap fokus pada informasi yang relevan dan menghindari penyertaan materi yang tidak diperlukan, penyusunan yang berlebihan, atau pengulangan di luar pokok bahasan utama.

4. Mengatur prioritas, kerangka membantu penulis dalam mengatur gagasan-gagasan dalam urutan prioritas. Ini membantu menentukan mana yang paling penting atau relevan untuk disertakan dalam tulisan.

5. Menghemat waktu, penyusunan kerangka sebelumnya dapat menghemat waktu selama proses penulisan karena penulis sudah memiliki panduan yang jelas tentang apa yang harus ditulis di setiap bagian karangan.

6. Konsistensi, kerangka membantu menjaga konsistensi dalam gaya, nada, dan pemilihan kata-kata sepanjang tulisan. Ini membuat tulisan menjadi lebih profesional dan mudah dipahami oleh pembaca.

7. Penjelasan lebih baik, dengan kerangka, penulis memiliki kesempatan untuk merencanakan bagaimana mereka akan menjelaskan ide-ide mereka dengan lebih baik. Ini membantu menghindari pembingungan atau ketidakjelasan dalam tulisan.

8. Penghindaran penulisan terlalu panjang atau terlalu pendek, dengan kerangka, penulis dapat mengukur jumlah konten yang diperlukan untuk setiap bagian tulisan dan menghindari penulisan yang terlalu panjang atau terlalu pendek.

9. Memudahkan revisi, kerangka membuat proses revisi menjadi lebih mudah karena penulis sudah memiliki struktur yang baik untuk menggantikan, mengubah, atau menambahkan konten yang diperlukan.

10. Membantu penulis dalam mencari bahan pendukung dengan lebih efisien, dengan mengacu pada rincian yang ada dalam kerangka karangan, penulis dapat dengan mudah menemukan data atau fakta yang diperlukan untuk mengklarifikasi dan mendukung argumennya. Data dan fakta yang telah dikumpulkan akan digunakan sesuai dengan bagian-bagian tertentu dalam karangan tersebut.

Dengan menggunakan kerangka tulisan, penulis dapat menjalani proses penulisan dengan lebih terstruktur dan efisien, menghasilkan tulisan yang lebih baik dan lebih mudah dipahami oleh pembaca. Ini adalah alat yang berharga dalam meningkatkan kualitas tulisan dan membuat proses penulisan menjadi lebih teratur.

B. Langkah-langkah Menyusun Kerangka Karangan
Penyusunan kerangka karangan adalah langkah penting dalam proses penulisan. Berikut adalah langkah-langkah penyusunan kerangka karangan beserta penjelasan untuk setiap langkahnya:

1. Pilih topik atau tema utama, langkah pertama adalah memilih topik atau tema utama yang akan Anda bahas dalam karangan Anda. Pastikan topik ini sesuai dengan tujuan penulisan Anda.
Contoh: Manfaat Olahraga Bagi Kesehatan

2. Tentukan tujuan penulisan, jelaskan dengan jelas tujuan penulisan Anda. Apakah Anda ingin menginformasikan, menghibur, meyakinkan, atau menggambarkan suatu topik?
Contoh: Menginformasikan pembaca tentang manfaat olahraga bagi kesehatan fisik dan mental.

3. Buat pernyataan klaim (thesis statement), buat klaim atau pernyataan inti yang akan Anda buktikan atau bahas dalam karangan Anda. Klaim ini adalah ide utama yang menjadi fokus karangan.
Contoh: Olahraga secara teratur memiliki sejumlah manfaat positif bagi kesehatan manusia, termasuk peningkatan kesehatan fisik, mental, dan emosional.

4. Identifikasi poin-poin utama atau subtopik, pikirkan tentang poin-poin utama atau subtopik yang akan mendukung klaim Anda. Ini adalah ide-ide besar yang akan menjadi paragraf atau bagian utama dalam karangan Anda.
Contoh: Poin 1 manfaat kesehatan fisik; Poin 2 manfaat kesehatan mental; Poin 3 olahraga yang direkomendasikan

5. Rangkai poin-poin utama, susun poin-poin utama atau subtopik dalam urutan yang masuk akal. Urutan ini akan membantu Anda mengembangkan alur cerita atau argumen Anda dengan baik.
Contoh:
Poin 1: Manfaat Kesehatan Fisik
Subpoin 1.1: Penurunan berat badan
Subpoin 1.2: Peningkatan kondisi jantung
Subpoin 1.3: Peningkatan kekuatan otot
Poin 2: Manfaat Kesehatan Mental
Subpoin 2.1: Pemulihan stres
Subpoin 2.2: Peningkatan kesejahteraan emosional
Subpoin 2.3: Peningkatan fokus dan konsentrasi
Poin 3: Olahraga yang Direkomendasikan
Subpoin 3.1: Jenis olahraga yang disarankan
Subpoin 3.2: Frekuensi dan durasi yang direkomendasikan

6. Tambahkan dukungan dan bukti
Di bawah setiap poin utama, tambahkan bukti atau dukungan yang mendukung klaim Anda. Ini bisa berupa fakta, statistik, kutipan, atau contoh konkret.
Contoh:
Poin 1: Manfaat Kesehatan Fisik
Subpoin 1.1: Penurunan berat badan
Penjelasan: Olahraga yang teratur membantu dalam pembakaran kalori yang efisien, yang berkontribusi pada penurunan berat badan yang sehat.
Dukungan: Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Obesity, individu yang melakukan olahraga aerobik selama 30 menit sehari cenderung mengalami penurunan berat badan yang signifikan dalam beberapa bulan.

Subpoin 1.2: Peningkatan kondisi jantung
Penjelasan: Aktivitas fisik yang teratur memperkuat jantung dan sistem kardiovaskular, mengurangi risiko penyakit jantung.
Dukungan: Menurut American Heart Association, orang yang rajin berolahraga memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah daripada yang tidak aktif secara fisik.
Subpoin 1.3: Peningkatan kekuatan otot
Penjelasan: Latihan beban atau kekuatan dapat meningkatkan massa otot dan kekuatan tubuh.
Dukungan: Studi yang dilakukan oleh National Institute on Aging menunjukkan bahwa latihan kekuatan secara teratur dapat mengurangi penurunan massa otot yang terkait dengan penuaan.

Dalam contoh di atas, setiap subpoin di bawah "Manfaat Kesehatan Fisik" telah dijelaskan dengan detail, didukung oleh penjelasan, dan diperkuat dengan bukti atau dukungan yang relevan. Ini adalah langkah penting dalam penyusunan kerangka karangan untuk memastikan bahwa setiap poin utama atau subpoin memiliki rincian yang cukup untuk menjelaskan klaim Anda dengan baik saat menulis karangan sebenarnya.

7. Organisasi dan urutan paragraf, pikirkan tentang bagaimana Anda akan mengorganisasi paragraf-paragraf dalam karangan Anda. Pertimbangkan aliran logis antara satu paragraf dan paragraf berikutnya. Anda mungkin ingin menggunakan salah satu metode pengorganisasian yang disebutkan sebelumnya.
Contoh:
Poin 1: Manfaat Kesehatan Fisik
Subpoin 1.1: Penurunan berat badan
Penjelasan: Olahraga yang teratur membantu dalam pembakaran kalori yang efisien, yang berkontribusi pada penurunan berat badan yang sehat.
Dukungan: Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Obesity, individu yang melakukan olahraga aerobik selama 30 menit sehari cenderung mengalami penurunan berat badan yang signifikan dalam beberapa bulan.
Transisi ke subpoin berikutnya: Selain manfaat penurunan berat badan, mari kita bahas juga manfaat kesehatan fisik lainnya dari berolahraga.

Subpoin 1.2: Peningkatan kondisi jantung
Penjelasan: Aktivitas fisik yang teratur memperkuat jantung dan sistem kardiovaskular, mengurangi risiko penyakit jantung.
Dukungan: Menurut American Heart Association, orang yang rajin berolahraga memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah daripada yang tidak aktif secara fisik.
Transisi ke subpoin berikutnya: Sekarang, mari kita fokus pada manfaat peningkatan kekuatan otot sebagai bagian dari manfaat kesehatan fisik.

Subpoin 1.3: Peningkatan kekuatan otot
Penjelasan: Latihan beban atau kekuatan dapat meningkatkan massa otot dan kekuatan tubuh.
Dukungan: Studi yang dilakukan oleh National Institute on Aging menunjukkan bahwa latihan kekuatan secara teratur dapat mengurangi penurunan massa otot yang terkait dengan penuaan.
Transisi ke poin berikutnya: Setelah memahami manfaat kesehatan fisik dari berolahraga, sekarang mari kita beralih ke poin kedua dalam kerangka karangan, yaitu "Manfaat Kesehatan Mental."

Dalam contoh di atas, kata-kata atau frasa transisi seperti "Selain itu," "Sekarang," dan "Setelah" digunakan untuk menghubungkan subpoin 1.1, 1.2, dan 1.3. Ini membantu memandu pembaca melalui alur karangan dengan lebih lancar dan logis.

8. Tambahkan Pendahuluan dan Penutup
Pendahuluan adalah bagian awal karangan yang memperkenalkan topik kepada pembaca dan menyajikan klaim atau tujuan penulisan. Adapun penutup adalah bagian akhir karangan yang merangkum argumen atau poin-poin utama dan memberikan kesimpulan. Setelah mengatur badan karangan, tambahkan pendahuluan yang memperkenalkan topik dan klaim Anda, serta penutup yang merangkum argumen Anda dan memberikan kesimpulan.

Contoh Pendahuluan: Olahraga adalah aktivitas yang umumnya dikenal sebagai cara untuk menjaga tubuh tetap bugar. Namun, manfaat olahraga jauh lebih dalam dari sekadar penampilan fisik. Dalam karangan ini, kita akan menjelajahi berbagai manfaat olahraga bagi kesehatan, baik fisik maupun mental.

Contoh Penutup: Seperti yang telah kita lihat, manfaat olahraga bagi kesehatan fisik sangat besar. Dengan penurunan berat badan, peningkatan kondisi jantung, dan kekuatan otot yang diperoleh melalui olahraga, seseorang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara signifikan. Namun, manfaat olahraga tidak berhenti di sini. Selanjutnya, kita akan menjelajahi manfaat kesehatan mental yang dapat diperoleh melalui rutinitas olahraga yang teratur.

9. Tambahkan Transisi
Pastikan untuk menyertakan kata-kata atau frasa transisi di antara paragraf-paragraf dan bagian-bagian untuk membantu pembaca mengikuti alur cerita atau argumen dengan lebih baik.
Contoh:
Poin 1: Manfaat Kesehatan Fisik
Subpoin 1.1: Penurunan berat badan
Penjelasan: Olahraga yang teratur membantu dalam pembakaran kalori yang efisien, yang berkontribusi pada penurunan berat badan yang sehat.
Dukungan: Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Obesity, individu yang melakukan olahraga aerobik selama 30 menit sehari cenderung mengalami penurunan berat badan yang signifikan dalam beberapa bulan.
Transisi ke Subpoin 1.2: Selain manfaat penurunan berat badan, mari kita bahas juga manfaat kesehatan fisik lainnya dari berolahraga.

Subpoin 1.2: Peningkatan kondisi jantung
Penjelasan: Aktivitas fisik yang teratur memperkuat jantung dan sistem kardiovaskular, mengurangi risiko penyakit jantung.
Dukungan: Menurut American Heart Association, orang yang rajin berolahraga memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah daripada yang tidak aktif secara fisik.
Transisi ke Subpoin 1.3: Sekarang, mari kita fokus pada manfaat peningkatan kekuatan otot sebagai bagian dari manfaat kesehatan fisik.

Subpoin 1.3: Peningkatan kekuatan otot
Penjelasan: Latihan beban atau kekuatan dapat meningkatkan massa otot dan kekuatan tubuh.
Dukungan: Studi yang dilakukan oleh National Institute on Aging menunjukkan bahwa latihan kekuatan secara teratur dapat mengurangi penurunan massa otot yang terkait dengan penuaan.
Transisi ke Poin 2: Setelah menjelajahi manfaat kesehatan fisik dari berolahraga, mari kita beralih ke poin kedua dalam kerangka karangan, yaitu "Manfaat Kesehatan Mental."

Dalam contoh di atas, kata-kata transisi seperti "Selain," "Sekarang," dan "Setelah" digunakan untuk menghubungkan antara satu subpoin dengan subpoin atau poin berikutnya. Ini membantu pembaca dalam mengikuti alur cerita atau argumen dengan lebih baik dan membuat karangan menjadi lebih koheren.

10. Review dan Revisi Kerangka
Setelah menyusun kerangka karangan, luangkan waktu untuk meninjau dan merevisinya. Pastikan bahwa klaim Anda dan bukti-bukti Anda terorganisir dengan baik dan mendukung satu sama lain dengan baik.

11. Tentukan Panjang dan Rincian
Tahap ini adalah tahap dalam penyusunan kerangka karangan di mana Anda mengevaluasi panjang dan tingkat rincian yang diperlukan untuk masing-masing poin utama dan subpoin. Ini membantu menentukan sejauh mana Anda akan menjelaskan setiap konsep atau argumen.

Contoh: Ketika menentukan panjang dan rincian untuk subpoin 1.1 tentang penurunan berat badan, Anda mungkin perlu memberikan informasi lebih rinci tentang jenis olahraga yang paling efektif, pola makan seimbang, dan waktu yang diperlukan untuk melihat hasil. Namun, untuk subpoin 1.3 tentang peningkatan kekuatan otot, Anda mungkin hanya perlu memberikan rincian dasar tentang manfaat latihan kekuatan. Tentukan berapa banyak rincian yang akan Anda sertakan dalam setiap bagian karangan, serta berapa banyak paragraf yang akan Anda alokasikan untuk masing-masing poin utama.

12. Mulai Menulis
Setelah Anda memiliki kerangka karangan yang kuat dan terstruktur, langkah terakhir adalah mulai menulis karangan Anda berdasarkan kerangka yang telah Anda susun sebelumnya. Ini adalah tahap di mana Anda mengembangkan setiap poin utama dan subpoin dengan lebih rinci untuk menciptakan karangan yang lengkap dan informatif.

Penyusunan kerangka karangan adalah langkah yang penting untuk membantu Anda mengorganisir pemikiran Anda sebelum menulis. Ini membantu Anda memiliki panduan yang jelas saat Anda mulai menulis dan membuat karangan Anda lebih terstruktur dan efektif.

C. Pola Susunan Kerangka Karangan
Untuk menciptakan kerangka karangan yang terstruktur, umumnya digunakan beberapa metode atau jenis susunan yang berbeda. Ada dua pola susunan utama yang biasanya digunakan, yaitu pola alamiah dan pola logis. Pola alamiah dalam kerangka karangan sering kali berdasarkan urutan kejadian atau lokasi. Di sisi lain, pola logis, meskipun masih mencerminkan realitas, lebih dipengaruhi oleh pemikiran manusia dalam menghadapi masalah yang sedang diatasi.

1. Pola Alamiah
Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam yang didasarkan atas dimensi dalam kehidupan manusia : atas-bawah, melintang-menyeberang, sekarang-nanti, dulu-sekarang, timur-barat, dan sebagainya. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu urutan berdasarkan waktu (urutan kronologis), urutan berdasarkan ruang (urutan spasial), dan urutan berdasarkan topik yang sudah ada.

a. Urutan Waktu (Kronologi)
Urutan waktu atau urutan kronologis adalah urutan yang didasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian. Yang paling mudah dalam pola urutan ini adalah mengurutkan peristiwa mengurutkan peristiwa menurut urutan kejadiannya atau berdasarkan kronologinya.

b. Urutan Ruang (Spasial)
Urutan ruang atau urutan spasial menjadi landasan yang paling penting, bila topik yang diuraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat. Urutan ini terutama digunakan dalam tulisan-tulisan yang bersifat deskriptif. Pembaca akan mengikuti jalan pikiran penulis yang teratur seandainya penulis mulai menggambarkan suatu ruangan dari kiri ke kanan, dari timur ke barat, dari bawah ke atas, dari depan ke belakang, dan sebagainya.

2. Pola Logis
Pola logis pada dasarnya mencari hubungan kesamaan satu sama yang lain dengan ciri- ciri tertentu. Tipe logis terdiri dari klimaks dan antiklimaks, urutan sebab- akibat (kausal), urutan pemecahan masalah, urutan umum-khusus, urutan familiaritas, dan urutan akseptabilitas.

Macam-macam urutan logis yang dikenal adalah:
a. Urutan Klimaks dan Anti Klimaks
Dalam urutan klimaks pengarang menyusun bagian-bagian dari topik itu dalam suatu urutan yang semakin meningkat kepentingannya, dari yang paling rendah kepentingannya, bertingkat-tingkat naik hingga mencapai ledakan pada akhir rangkaian.

Urutan yang merupakan kebalikan dari klimaks adalah anti klimaks. Penulis mulai suatu yang paling penting dari suatu rangkaian dan berangsur-angsur menuju kepada suatu topik yang paling rendah kedudukan atau kepentingannya.

b. Urutan sebab akibat
Urutan ini diatur menurut hubungan sebab dan akibat. Dapat dimulai dengan mengemukakan sebuah sebab, untuk kemudian uraian akan menelusuri akibat- akibat yang mungkin ditimbulkannya. Dapat pula sebaliknya, dimulai dengan menguraikan beberapa akibat atau beberapa keadaan, lalu kemudian bertanya mengapa hal itu bisa terjadi, apa yang mengakibatkannya.

c. Urutan Pemecahan Masalah
Munculnya urutan pemecahan masalah yang bersumber dari masalah (problem) diharapkan memberikan kemudahan pemahaman pembaca terhadap materi karangan dalam menyikapi munculnya masalah dan mencari jalan keluar dari masalah tersebut.

d. Urutan Umum–Khusus
Urutan yang bergerak dari umum ke khusus pertama-tama memperkenalkan kelompok-kelompok yang paling besar atau yang paling umum, kemudian menelusuri kelompok-kelompok khusus atau kecil.

e. Urutan Khusus-Umum
Urutan khusus - umum merupakan kebalikan dari urutan di atas. Penulis mulai uraiannya mengenai hal-hal yang khusus kemudian meningkat kepada hal-hal yang umum yang mencakup hal-hal yang khusus tadi, atau mulai membicarakan individu-individu kemudian kelompok-kelompok.

f. Urutan familiaritas
Susunan kerangka karangan diatur menurut dikenal atau tidaknya bahan- bahan yang akan diuraikan. Karangan dimulai dari sesuatu yang dikenal kemudian berangsur- angsur masuk kepada sesuatu yang belum dikenal atau diketahui oleh pembaca.

g. Urutan akseptabilitas
Susunan kerangka karangan diatur menurut diterima atau tidaknya prinsip- prinsip yang akan dikemukakan. Karangan dimulai dari mengemukakan hal- hal yang dapat diterima pembaca kemudian baru mengemukakan gagasan- gagasan yang mungkin ditolak. Cara demikian ditempuh dengan tujuan mengurangi atau menghilangkan penolakan apabila pembaca langsung disodori hal- hal yang tidak ia setujui sebelumnya.

Posting Komentar untuk "KERANGKA KARANGAN (MANFAAT, LANGKAH, DAN POLA)"