PRONOMINA ATAU KATA GANTI (PENGERTIAN, CIRI, DAN JENIS)

A. Pengertian Pronomina/Kata Ganti
Pronomina atau yang dikenal dengan kata ganti adalah kata yang dipakai untuk mengacu kepada nomina lain Alwi et al. (2003:249). Pronomina hanya dapat menggantikan kata benda (nomina), adapun kata sifat, kerja, dan keterangan tidak dapat diganti dnegan pronomina. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Tim Redaksi 2016) pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengganti orang atau benda; kata ganti seperti aku, engkau, dan dia. Selanjutnya, pronomina menurut Prihantini (2015:37) adalah kata yang dipakai untuk menggantikan kata benda atau yang dibendakan. Berdasarkan beberapa pengertina tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pronomina adalah kata yang dipakai untuk menggantikan orang atau kata benda yang mengacu pada nomina lain. 

B. Ciri Pronomina
Seperti halnya sebuah konsep, pronomina juga memiliki ciri yang dapat digunakan sebagai pembeda atau pengidentifikasi dengan konsep lainnya. Setidaknya terdapat dua ciri pronomina yang dikemukakan oleh Alwi et al. (2003:249), berikut adalah cirinya
1. Pronomina menduduki posisi yang umumnya diduduki oleh nomina. Adapun posisi yang dapat ditempati oleh pronomina adalah subjek, objek, dan dalam jenis kalimat tertentu menempati posisi predikat.
2. Acuan dari pronomina dapat berpindah-pindah. Hal tersebut bergantung pada kepada siapa yang menjadi pembicara, penulis, pendengar, pembaca, atau siapa/apa yang dibicarakan. 

C. Jenis Pronomina
Pronomina dalam bahasa Indonesia terdiri dari tiga jenis, yaitu (1) pronomina persona, (2) Pronomina penunjuk, dan (3) pronomina penanya (Alwi et al., 2003:249). Pronomina persona terdiri dari persona pertama, persona kedua, persona ketiga, dan pronomina penyapa dan pengacu. Pronomina penunjuk terdiri dari penunjuk umum dan penunjuk tempat. Pronomina penanya terdiri dari penanya apa dan siapa, penanya mana, penanya mengapa dan kenapa, penanya kapan dan bila(mana), penanya bagaimana, penanya berapa, gabungan preposisi dengan kata tanya, kata saja dan implikasi kejamakan, kata saja dan impilkasi ketidaktentuan, dan reduplikasi apa, siapa, dan mana.  Berikut adalah  uraian dari ketiga jenis pronimina tersebut.

1. Pronomina Persona
Pronomina persona adalah pronomina yang dipakai untuk mengacu pada orang. Adapun orang yang diacu adalah diri sendiri (persona pertama), orang yang diajak bicara (persona kedua), atau mengacu pada orang yang dibicarakan (persona ketiga). Dari ketiga jenis pronomina tersebut ada yang mengacu pada jumlah satu atau lebih (Alwi et al. 2003:249). Berikut adalah uraian dari tiga jenis pronomina tersebut. 

a. Pronomina persona pertama
Pronomina persona pertama adalah kata ganti yang mengacu pada diri sendiri. Persona pertama, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya terdiri dari persona pertama tunggal dan persona pertama jamak. Persona pertama tunggal bahasa Indonesia adalah saya, aku, dan daku. Ketiga bentuk persona tersebut adalah bentuk baku, adapun kata saya adalah bentuk yang biasa digunakan dalam bentuk formal. Khusus untuk aku mempunyai variasi bentuk, yakni ku- (kuambil, kuajak, dll.) dan -ku (bukuku, temanku, dll.).

b. Pronomina persona kedua
Pronomina persona kedua adalah kata ganti yang mengacu pada orang yang diajak bicara. Sama halnya dengan persona pertama, persona kedua pun memiliki bentuk tunggal dan jamak. Persona kedua tunggal terdiri dari engkau, kamu, Anda, dikau, kau- (singkatan dari engkau: kue ini boleh kaumakan), dan -mu (bukumu kupinjam). Selanjutnya, bentuk jamak dari persona kedua terdiri dari kalian dan persona kedua yang ditambahkan dengan kata sekalian (Anda sekalian atau kamu sekalian).

c. Pronomina persona ketiga
Pronomina persona ketiga adalah kata ganti yang mengacu pada orang yang dibicarakan. Persona ketiga dibagi dalam dua jenis, yaitu pronomina ketiga tunggal dan jamak. Pronomina persona ketiga tunggal dalam bahasa Indonesia yaitu ia, dia, -nya, dan beliau. Adapun persona ketiga jamak yaitu mereka.

d. Pronomina penyapa dan pengacu
Pronomina penyapa dan pengacu adalah kata ganti yang digunakan sebagai pengganti pronomina persona. Pronomina penyapa digunakan untuk menyapa persona kedua, adapun pronomina pengacu biasa digunakan pada persona pertama dan ketiga. Penyapa dipakai untuk pendengar/pembaca. Adapun pronomina pengacu digunakan untuk mengacu pada orang yang dibicarakan. Menurut Alwi et al. (2003:258) terdapat empat faktor yang mempengaruhi keanekaragaman bentuk pronomina penyapa dan pengacu pada bahasa Indonesia, yaitu (1) letak geografis, (2) bahasa daerah, (3) lingkungan sosial, dan (4) budaya bangsa.
Contoh:
Kamu (Jawa), lu (Betawi), kau (Medan)
Penyapa dan pengacu kekerabatan/penghormatan: Bapak, Ibu, Kakak, Adik, Saudara
Penyapa dan pengacu kepangakatan: Lurah, dokter, profesor, dan kapten 

2. Pronomina Penunjuk
Pronomina penunjuk adalah kata ganti yang digunakan sebagai pengarah pada suatu objek/hal yang dituju. Pronomina penunjuk dalam bahasa Indonesia ada tiga jenis, yaitu (1) pronomina penunjuk umum (2) pronomina penunjuk tempat dan arah, dan (3) pronomina penunjuk ihwal (Alwi et al., 2003:260).

a. Penunjuk umum
Pronomina penunjuk umum adalah kata ganti yang digunakan untuk mengacu pada acuan atas informasi yang disampaikan. Pronomina penunjuk umum dalam bahasa Indonesia adalah ini (hal yang dekat), itu (hal yang jauh), dan anu (hal yang belum diketahui, dilupakan, atau tidak ingin menyebut secara eksplisit).

b. Penunjuk tempat dan arah
Pronomina penunjuk tempat dan arah adalah kata ganti yang digunakan untuk merujuk pada suatu lokasi tertentu. Pronomina penunjuk tempat dalam bahasa Indonesia yaitu sini (dekat), situ (agak jauh), dan sana (jauh). Pronomina penunjuk arah dalam bahasa Indonesia adalah di, ke, dan dari

c. Penunjuk ihwal
Pronomina penunjuk ihwal adalah kata ganti yang digunakan sebagai pengacu proses/cara. Pronomina penunjuk ihwal dalam bahasa Indonesia adalah begini, begitu, dan demikian. Kata begini mengacu pada sesuatu yang secara psikologis dekat. Contoh: Dia mengatakan begini. Adapun kata begitu mengacu pada sesuatu yang secara psikologis jauh. Contoh: Jangan berbuat begitu. Selanjutnya, kata demikian mengacu pada sesuatu yang mencakup begini dan begitu. Contoh: Memang kemarin dia mengatakan demikian.

3. Pronomina Penanya
Pronomina penanya adalah kata ganti yang dipakai sebagai petunjuk pertanyaan. Dari segi maknanya, yang ditanyakan dapat mengenai orang, barang, pilihan, sebab, waktu, tempat, cara, dan jumlah atau urutan (Alwi et al. 2003:265).

a. Penanya apa dan siapa
Pronomina penanya apa mempunyai dua peran yang berbeda. Pertama, kata itu semata-mata mengubah kalimat berita menjadi kalimat tanya. Kedua, kata apa juga dapat menggantikan barang atau hal yang ditanyakan.

b. Penanya mana
Pronomina penanya mana pada umumnya digunakan untuk menanyakan suatu pilihan tentang orang, barang, atau hal. Namun, jika digabung dengan di, ke, dan dari, di mana menanyakan tempat berada, ke mana tempat yang dituju, dan dari mana tempat asal atau tempat yang ditinggalkan.

c. Penanya mengapa dan kenapa
Kata penanya mengapa dan kenapa mempunyai arti yang sama, yakni menanyakan sebab terjadinya sesuatu. Walaupun sama-sama digunakan, kata mengapa lebih formal daripada kenapa. Kedua kata tersebut dapat ditambahkan partikel -kah.

d. Penanya kapan dan bila(mana)
Kata penanya kapan atau bila(mana) digunakan untuk menanyakan waktu terjadinya sesuatu peristiwa. Sama halnya seperti kata apa, siapa, mengapa, dan kenapa kata tanya kapan dan bila(mana) juga dapat diikuti dengan partikel -kah. Kedua kata tanya tersebut ditulis atau ditempatkan pada awal kalimat.

e. Penanya bagaimana
Kata tanya bagaimana digunakan untuk menanyakan keadaan sesuatu atau cara untuk melakukan perbuatan. Kata tanya bagaimana dapat ditempatkan pada awal atau akhir kalimat.

f. Penanya berapa
Kata tanya berapa dipakai untuk menanyakan bilangan atau jumlah. Kata tanya ini dapat ditempatkan pada bagian depan, tengah, atau akhir kalimat. Kata tanya berapa juga dapat diikuti dengan partikel -kah sehingga menjadi berapakah. Selain itu, juga dapat diberi prefiks ke- sehingga menjadi keberapa.

g. Penanya gabungan preposisi dengan kata tanya
Kata tanya yang dapat digabung dengan beberapa preposisi adalah kata tanya apa atau siapa. Adapun preposisi yang dapat dijadikan penggabung yakni dari, dengan, untuk, dan demi. Jika digabung, kata tersebut menjadi dari apa, untuk apa, dengan apa, dengan siapa, untuk apa, untuk siapa, demi apa, dan demi siapa.

h. Penanya kata saja dan implikasi kejamakan
Kata tanya yang diikuti dengan kata saja akan menimbulkan implikasi kejamakkan. Adapun kata tanya yang dapat diikuti dengan kata saja yakni apa, siapa, di mana, ke mana, dan dari mana. Kata-kata tersebut, jika digabung menjadi apa saja, siapa saja, di mana saja, ke mana saja, dan dari mana saja. Contoh: apa saja yang kamu beli? Kamu tadi pergi dengan siapa saja? 
Sebagai catatan, kata saja yang didahului kata tanya apa, siapa, dan di mana dapat menimbulkan implikasi ketidaktentuan, dan bukan merupakan kata tanya. Hal tersebut, tergantung pada susunan kalimat atau bahkan hanya ditentukan oleh tanda tanya (?). 
Contoh: 
Kalimat tanya: Kami boleh membeli apa saja?
Kalimat berita: Kami boleh membeli apa saja.
Selain itu, beberapa kata tanya juga tidak lagi menjadi kata tanya jika mengalami reduplikasi. Misalnya, kata tanya apa, siapa, dan mana, jika diulang menjadi apa-apa, siapa-siapa, dan mana-mana.

Pronomina dapat berbentuk frasa ketika mengikuti beberapa kaidah berikut:
1) Peambahan numerelia kolektif: mereka berdua; kamu sekalian; dll.
2) Penambahan kata penunjuk: saya ini; kami itu; dll.
3) Penambahan kata sendiri: saya sendiri; dia sendiri; dll.
4) Penambahan klausa dengan yang: mereka yang (hanya berlaku pada persona mereka)
5) Penambahan frasa nominal yang berfungsi apositif: kami, bangsa Indonesia; kamu, para pemuda; saya, pecinta damai.

Daftar Pustaka
Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, and Anton M. Moeliono. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Tiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Prihantini, Ainia. 2015. Master Bahasa Indonesia. Yogyakarta: B First.
Tim Redaksi. 2016. “Hasil Pencarian - KBBI Daring.” Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pronomina (June 17, 2019).

Posting Komentar untuk "PRONOMINA ATAU KATA GANTI (PENGERTIAN, CIRI, DAN JENIS)"