3 CARA PENULISAN KATA DASAR DAN IMBUHAN (EBI-EYD TERBARU)
A. Kata Dasar
Kata
dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya:
Kantor
pajak penuh sesak.
Saya
pergi ke sekolah.
Buku
itu sangat tebal.
B. Kata
Berimbuhan
1.
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis
serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
berjalan
berkelanjutan
mempermudah
gemetar
lukisan
kemauan
perbaikan
Catatan:
Imbuhan
yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis
serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
Sukuisme
seniman
kamerawan
gerejawi
2. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Misalnya:
adibusana
|
infrastruktur
|
proaktif
|
aerodinamika
|
inkonvensional
|
purnawirawan
|
antarkota
|
kontraindikasi
|
saptakrida
|
antibiotik
|
kosponsor
|
semiprofesional
|
awahama
|
mancanegara
|
subbagian
|
bikarbonat
|
multilateral
|
swadaya
|
biokimia
|
narapidana
|
telewicara
|
dekameter
|
nonkolaborasi
|
transmigrasi
|
demoralisasi
|
paripurna
|
tunakarya
|
dwiwarna
|
pascasarjana
|
tritunggal
|
ekabahasa
|
pramusaji
|
tansuara
|
ekstrakurikuler
|
prasejarah
|
ultramodern
|
Catatan:
1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan
yang berupa huruf kapital
dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
Misalnya:
non-Indonesia
pan-Afrikanisme pro-Barat
non-ASEAN
anti-PKI
2) Bentuk maha yang
diikuti kata turunan
yang mengacu pada nama atau
sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Marilah kita bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha
Pengasih.
Kita berdoa kepada
Tuhan Yang Maha Pengampu
3) Bentuk maha yang
diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat
Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.
Misalnya:
Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.
Posting Komentar untuk "3 CARA PENULISAN KATA DASAR DAN IMBUHAN (EBI-EYD TERBARU)"