FLASHCARD SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
A. Pengelompokkan Flashcard
Flashcard adalah salah satu media pembelajaran berbasis visual yang berbentuk gambar. Hal ini seperti yang dikelompokkan oleh Arsyad. Flashcard menurut Arsyad (2015:115) adalah media pembelajaran berbasis visual, yaitu gambar. Secara visual, memang betul bahwa flashcard adalah media yang mewajibkan penggunaan indra penglihatan. Namun jika dikategorikan sebagai visual bergambar tidaklah tepat.
Pengelompokkan tersebut sebenarnya kontradiktif dengan beberapa jenis flashcard yang ada sekarang ini. Sebab, terdapat flashcard yang hanya berupa teks, tanpa gambar. Pernyataan ini didukung dengan sebuah buku dari Glenn dan Janet Doman yang berjudul "How to Teach Your Baby to Read”. Dalam buku tersebut, flashcard yang digunakan pertama kali hanya berupa tulisan, bukan gambar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa flashcard adalah media pembelajaran berbasis visual (penglihatan), baik yang berupa gambar, tulisan, atau gambar dan tulisan.
B. Bentuk Flashcard
Berdasarkan bentuknya flashcard adalah media berbentuk cetak atau noncetak. Berbentuk cetak artinya flashcard yang dibuat dengan menggunakan tangan atau alat cetak (printer dan sablon), dapat dipegang dan dilihat. Contohnya, flashcard yang dibuat sendiri (dengan tangan) yang memanfaatkan kertas karton dan flashcard yang dibuat menggunakan alat bantu seperti komputer dan alat cetak.
Noncetak artinya flashcard yang dihasilkan dari tulisan atau yang hanya dapat ditampilkan melalui gadget (laptop, komputer, tablet, smartphone, atau LCD). Contohnya, flashcard yang dibuat dengan menggunakan gadget dan ditampilkan melalui gadget. Flashcard seperti ini dapat berupa foto dan dokumen yang tidak dicetak atau dengan bantuan aplikasi.
C. Flashcard sebagai Media Pembelajaran
Sebagai media pembelajaran, flashcard dapat digunakan untuk mengajarkan empat keterampilan berbahasa, yaitu: 1) menyimak; 2) berbicara; 3) membaca, dan 4) menulis. Selain itu, flashcard juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran berhitung, konsep dasar, rumus, senyawa kimia, atau nama satuan (berat, jarak, waktu, dll.).
1. Flashcard sebagai media pembelajaran menyimak.
Menyimak adalah suatu proses mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memeroleh informasi, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan pembicara melalui bahasa lisan (Tarigan, 2008a:31).
Kaitannya dengan menyimak, flashcard dapat membantu dalam memeroleh informasi lambang-lambang lisan, khusunya dalam hal menangkap/memerhatikan cara pelafalan kosa kata yang baik dan benar. Seperti menyimak cara mengucapkan tiap huruf (abjad, vokal, konsonan, diftong, atau gabungan konsonan). Selain itu, hal yang perlu diperhatikan pada pembelajaran menyimak adalah intonasi, jeda, dan penekanan.
2. Flashcard sebagai media pembelajaran berbicara.
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekpresikan, menyatakan, atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan (Tarigan, 2008b:16). Berbicara tidak dapat lepas dari proses menyimak. Jika pada tataran menyimak siswa hanya memerhatikan cara pelafalan kosa kata, maka pada tataran berbicara siswa menirukan apa yang disimak. Siswa menirukan kembali apa yang telah disimak, intonasi, jeda, penekanan, dan cara mengucapkan tiap huruf.
Perbedaan flashcard sebagai media menyimak dan berbicara hanya terletak pada aktivitas siswa. Jika pada tataran menyimak siswa cenderung pasif, maka pada tataran berbicara cenderung aktif.
3. Flashcard sebagai media pengajaran membaca.
Membaca adalah proses pengucapan tulisan untuk mendapatkan isinya (Pandawa, dkk. 2009:4). Lebih lanjut Pandawa, dkk. (2009:4) mengatakan bahwa membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan keterampilan berbahasa lainnya (menyimak, berbicara, dan menulis). Flashcard dapat digunakan untuk mengenalkan huruf atau kosa kata. Huruf atau kosa kata yang tertulis pada flashcard dapat diucapkan kembali.
Perbedaan mendasar antara berbicara adalah keterampilan membaca membutuhkan tulisan untuk dibaca, sedangkan berbicara tidak demikian. Seseorang dapat saja berbicara walaupun tidak memiliki tulisan sebagai rujukan, namun seseorang tidak dapat membaca jika tidak memiliki bacaan.
4. Flashcard sebagai media pengajaran menulis.
Menulis adalah proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan (Semi, 2007:14). Kaitannya dengan itu, flashcard dapat digunakan dalam pengajaran menulis awal, seperti menulis huruf atau kata dan menulis lanjut seperti karangan, puisi, prosedur kompleks, dan merangkai cerita. Adapun teknik penyajian flashcard sebagai media menulis dapat digunakan dengan cara menyalin/menjiplak, teks rumpang, deskripsi gambar, dll. Selain itu, media flashcard dapat pula digunakan sebagai alat bantu pada low visual.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan flashcard sebagai media pembelajaran ketrampilan berbahasa adalah ilustrasi. Flashcard yang disertasi ilustrasi lebih efektif dibandingkan flashcard tanpa ilustrasi. Ilustrasi dapat membantu menghubungkan konsep huruf, kosa kata, gagasan, dan membantu daya nalar yang abstrak menjadi lebih nyata.
Sebagai contoh, ketika ingin mengenalkan huruf ‘A’ maka ilustrasi pada flashcard tersebut sebaiknya berupa gambar benda yang dimulai dengan huruf ‘A’, seperti ayam, apel, atap, dll. Hal yang perlu diperhatikan ketika mencantumkan ilustrasi adalah ilustrasi yang digunakan haruslah familiar dengan siswa/anak. Hindari ilustrasi yang memicu siswa untuk bertanya tentang ilustari yang ditampilkan, karena siswa belum melihat/mengenalinya. Hal ini juga berlaku pada penggunaan flashcard sebagai media pembelajaran berhitung.
Selain keterampilan berbahasa, flashcard juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran berhitung. Berhitung adalah kemampuan untuk menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, dan membagikan yang merupakan bagian dari matematika (Hanifah dan Julia, 2014:191).
Sebagai media pembelajaran berhitung, flashcard dapat digunakan untuk mengenalkan lambang bilangan, urutan bilangan, mengajarkan penjumlahan, pengurangan, pengalian, dan pembagian. Media flashcard lebih efektif ketika digunakan untuk mengajarkan berhitung permulaan, sementara untuk berhitung lanjutan tidak begitu efektif. Flashcard juga dapat digunakan sebagai media untuk mengingat atau menghafal istilah, rumus, senyawa kimia, atau nama satuan (berat, jarak, waktu, dll.).
Referensi:
Akbar, Muh. Rijalul. 2022. Flash Card sebagai Media Pembelajaran dan Penelitian. Sukabumi: Haura Utama.
Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan tulis di kolom komentar.
Posting Komentar untuk " FLASHCARD SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN "