FOKUS DAN RUMUSAN MASALAH PENELITIAN KUALITATIF

Oleh: Ana Puji Astuti dan Luluk Hidayatul Z. 

A. Fokus Penelitian Kualitatif
Dalam pandangan penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistic (menyeluruh tidak dapat dipisah-pisah), sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor), aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergi (Sugiyono, 2013:32).Karena terlalu luasnya masalah, maka dalam penelitian kualitatif, peneliti akan membatasi penelitiannya dalam satu atau lebih variabel. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut fokus, yang bersifat pokok masalah yang masih bersifat umum. Fokus penelitian dapat digambarkan seperti gambar berikut.

1. Menentukan Fokus (Satu Domain)
Dalam mempertajam penelitian, peneliti kualitatif menetapkan fokus. Spradley menyatakan bahwa “A focused refer to a single cultural domain or a few related domains” maksudnya adalah bahwa, fokus itu merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait situasi sosial. Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan). Kebaruan informasi itu bisa berupa upaya untuk memahami secara lebih luas dan mendalam tentang situasi sosial, tetapi ada keinginan untuk menghasilkan hipotesis atau ilmu baru dari situasi sosial yang diteliti. 

Fokus yang sebenarnya dalam penelitian kualitatif diperoleh setelah peneliti melakukan grand tour observation dan grand tour question atau yang disebut penjelajahan umum. Dari penjelajahan umum ini peneliti akan memperoleh gambaran umum menyeluruh tentang situasi sosial. Untuk dapat memahami secara lebih luas dan mendalam, maka diperlukan pemilihan fokus penelitian. 

Spradley dalam Sugiyono (2013:34) mengemukakan empat alternatif untuk menetapkan fokus penelitian yaitu sebagai berikut. 
1) Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan. 
2) Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain. 
3) Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek. 
4) Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada. 

B. Rumusan Masalah
Menurut Sugiyono (2013:35) berdasarkan level of explanation suatu gejala, maka secara umum terdapat tiga bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif dan asosiatif. 

1) Rumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengungkapkan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam. 

2) Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk membandingkan antara konteks sosial dengan domain satu dibandingkan dengan yang lain. 

3) Rumusan masalah asosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengonstruksi hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan lainnya. 

Rumusan Masalah asosiatif dibagi menjadi tiga, yaitu: (1) hubungan simetris, (2) kausal, dan (3) reciprocal atau interaktif. Hubungan simetris adalah hubungan satu gejala yang munculnya bersamaan sehingga bukan merupakan gejala sebab akibat atau interaktif. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Selanjutnya, hubungan interaktif adalah hubungan yang diamati atau ditemukan adalah hubungan yang bersifat interaktif. 

Dalam penelitian kualitatif seperti telah dikemukakan, rumusan masalah merupakan fokus penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk lapang atau situasi sosial tertentu. Namun demikian, setiap peneliti baik peneliti kuantitatif maupun kualitatif harus membuat rumusan masalah. Pertanyaan penelitian kualitatif dirumuskan dengan maksud untuk memahami gejala yang kompleks dalam kaitannya dengan aspek-aspek lain (in context). 

Peneliti yang mengunakan pendekatan kualitatif, pada tahap awal penelitiannya, kemungkinan belum memiliki gambaran yang jelas tentang aspek-aspek masalah yang akan ditelitinya. Ia akan mengembangkan fokus penelitian sambil mengumpulkan data. Proses ini disebut “emergent design” (Lincoln & Guba dalam Sugiyono, 2013: 36). 

Dalam penelitian kualitatif, pertanyaan penelitian tidak dirumuskan atas dasar definisi operasional dari suatu variabel penelitian. Pertanyaan penelitian kualitatif dirumuskan dengan maksud untuk memahami gejala yang kompleks dalam kaitannya dengan aspek-aspek lain (in context). 

Referensi:
Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan tulis di kolom komentar.

4 komentar untuk "FOKUS DAN RUMUSAN MASALAH PENELITIAN KUALITATIF "

  1. Mengapa dalam penelitian kualitatif menggunakan terminologi fokus penelitian bukan rumusan masalah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Kak,
      Sepengatahuan saya pada penelitian kualitatif atau kuantitatif juga ada fokus dan rumusan masalah.

      "Namun demikian, setiap peneliti baik peneliti kuantitatif maupun kualitatif harus membuat rumusan masalah."

      Jadi, tidak ada terminologi yang diganti, sebab dua istilah tersebut memiliki definisi yang berbeda.

      Kesimpulannya, pada penelitian kualitatif dan kuantitatif ada rumusan masalah.

      Hapus
  2. bedanya fokus penelitian sama rumusan masalah apa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepengetahuan saya, perbedaannya ada pada lingkup masalahnya Kak. Fokus penelitian, masalahnya masih luas untuk diteliti. Sedangkan pada rumusan masalah sudah merujuk pada aspek khusus yang ingin diteliti.

      Jika merujuk pada artikel ini, berikut beberapa hal yang menggambarkan tentang fokus penelitian dan rumusan masalah.

      "Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif merujuk pada domain tunggal atau beberapa domain yang terkait situasi sosial yang diteliti. Fokus ini dibuat untuk membatasi masalah yang terlalu luas sehingga dapat dianalisis secara lebih mendalam dan luas. Fokus penelitian biasanya ditentukan setelah grand tour observation dan grand tour question. Sedangkan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif dapat dikategorikan menjadi tiga bentuk, yaitu deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Rumusan masalah berfungsi sebagai panduan untuk mengungkapkan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam serta dapat berkembang sesuai dengan situasi yang ditemukan di lapangan. Peneliti kualitatif biasanya belum memiliki gambaran yang jelas tentang aspek-aspek masalah yang akan ditelitinya pada tahap awal penelitiannya dan ia akan mengembangkan fokus penelitiannya sambil membuat rumusan masalah."

      Hapus