10 ISTILAH VITAL BULAN RAMADAN, SUDAH TAHU APA YANG SERING SALAH DITULIS?

Selama bulan Ramadan, kita sering menggunakan istilah-istilah khusus yang berkaitan dengan ibadah dan tradisi. Namun, tahukah Anda bahwa beberapa istilah tersebut sering kali ditulis dengan salah? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi 10 istilah penting yang sering menjadi bingung bagi banyak orang, dan mengidentifikasi kesalahan umum yang sering terjadi dalam penulisannya. Jadi, jika Anda ingin memastikan penggunaan bahasa Anda selama Ramadan berjalan dengan lancar, baca ini sampai habis!

1. Ramadan bukan Ramadhan
Istilah yang tepat untuk menyebut bulan suci di mana umat Muslim diwajibkan berpuasa selama sebulan adalah Ramadan, bukan Ramadhan. Istilah Ramadan dalam KBBI diberi keterangan sebagai bahasa baku. Adapun istilah Ramadhan diberi keterangan sebagai bahasa tidak baku. Jadi, jangan sampai salah lagi ya.

2. Saum atau Siam bukan Shaum atau Siyam
Istilah kedua yang juga sering ditulis dengan salah yaitu saum dan siam. Saum dan siam dalam KBBI diartikan sebagai puasa. Kebanyakan orang, menulis istilah ini dengan shaum atau siyam, padahal tulisan seperti itu, salah karena tidak sesuai dengan KBBI. 

3. Sahur bukan Saur atau Sahoor
Berikutnya, istilah yang sering juga ditulis dengan salah yaitu kata sahur, banyak di antara kita menulisnya dengan saur atau sahoor. Tulisan yang benar menurut KBBI adalah sahur. Sahur diartikan sebagai makan pada dini hari (disunahkan menjelang fajar sebelum subuh) bagi orang-orang yang akan menjalankan ibadah puasa. 

4.
 Imsak bukan Imsyak
Masih berkaitan dengan sahur, istilah yang sering ditulis dengan salah yaitu kata imsak. Kata imsak sering dijumpai ditulis atau diucapkan dengan salah. Masih banyak ditemukan ditulis dengan istilah imsyak, padahal yang benar adalah imsak. Istulah imsak merujuk pada saat dimulainya untuk tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

5. Tarawih bukan Teraweh, Terawih, atau Tarweh
Kelima, istilah yang sering juga ditulis dengan salah adalah istilah tarawih. Banyak di antara kita masih menulis istilah ini dengan salah. Ada yang menulisnya dengan teraweh, terawih, tarweh, atau tarwih. Padahal penulisan yang benar adalah tarawih. Istilah tersebut merujuk pada salat sunah pada malam haru (sesudah isya, sebelum subuh) pada bulan Ramadan (bulan puasa).

6. Itikaf bukan Iktikaf atau I’tikaf
Selanjutnya, sitilah yang masih banyak ditulis dengan salah adalah itikaf. Kata itikaf, sering dijumpai ditulis dengan bentuk iktikaf atau i’tikaf, padahal penulisan yang demikian salah. Penulisan yang benar adalah itikaf. Secara bahasa, itikaf memiliki makna menetap pada suatu tempat. Namun, dalam konteks syari, itikaf merujuk pada praktik menetap di dalam masjid dengan tata cara yang khusus serta disertai dengan niat yang tegas.

7. Sedekah bukan Sadakoh atau Sidekah
Keenam, istilah yang sering ditulis dengan salah adalah sedekah. Kata sedekah sering kali dijumpai  ditulis dengan sadakoh atau sidekah, padahal penulisan yang demikian itu salah. Penulisan yang benar adalah sedekah. Kata sedekah merujuk pada pemberian sesuatu pada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan.

8. Idulfitri bukan idul fitri
Masih berkaitan dengan bulan Ramadan. Istilah yang sering juga dijumpai ditulis dengan salah yaitu Idulfitri. Penulisan yang benar adalah Idulfitri, huruf awal harus ditulis dengan huruf kapital, kemudian kata idul dan kata fitri harus digabung. Ditulis dengan huruf kapital karena kata Idulfitri adalah kata yang merujuk pada perayaan atau hari besar umat Islam. Jadi, jangan salah lagi ya! Ingat, Idulfitri bukan idul fitri.

9. Fidiah bukan Fidyah atau Fidiyah
Kata yang sering ditulis dengan salah berikutnya adalah kata fidiah. Kata fidiah sering ditulis dengan bentuk yang tidak baku seperti fidyah atau fidiyah. Penulisan yang tepat adalah fidiah. Fidiah merujuk pada istilah denda (biasanya berupa makanan pokok, misalnya beras) yang harus dibayar oleh seorang muslim karena melanggar salah satu ketentuan dalam ibadah puasa karena penyakit menahun, tua, dan sebagainya.  

10. Kafarat bukan Kaparat, Kifarat, atau Kafarah
Istilah yang masih berkaitan dengan puasa adalah kafarat. Istilah kafarat masih sering dijumpai ditulis dengan kata yang salah, seperti kaparat, kifarat, atau kafarah. Kata kafarat merujuk pada istilah denda yang harus ditunaikan/dilaksanakan karena melanggar larangan Allah.

Mari kita ingat pentingnya memperhatikan penggunaan istilah-istilah dalam bulan Ramadan agar kita dapat memperkuat hubungan dengan nilai-nilai agama dan menghormati tradisi yang kita junjung tinggi. Dengan menghindari kesalahan umum dalam penulisan istilah-istilah ini, kita dapat memastikan komunikasi yang lebih jelas dan mengalir lebih lancar dalam kehidupan sehari-hari selama bulan yang penuh berkah ini.

Semoga artikel ini memberikan wawasan yang bermanfaat dan menginspirasi Anda untuk memperdalam pengalaman Ramadan Anda. 

Posting Komentar untuk "10 ISTILAH VITAL BULAN RAMADAN, SUDAH TAHU APA YANG SERING SALAH DITULIS?"