JENIS PRONOMINA ATAU KATA GANTI

Pronomina terdiri dari beberapa jenis. Menurut Alwi et al. (2003:249) pronomina terdiri dari tiga macam, yakni (1) pronomina persona, (2) pronomina penunjuk; dan (3) pronomina penannya. Pembahasan tentang jenis pronomina menurut Alwi, dkk. dapat dilihat di sini “Pronomina atau Kata Ganti (Pengertian, Ciri, dan Jenis)”. Pembagian jenis pronomina ke dalam tiga bentuk tersebut juga diuraikan oleh Muslich (2014:78). Sedangkan menurut Prihantini (2015:37) berdasarkan sifat dan fungsi kata benda, Prihantini membagi pronomina/kata ganti ke dalam enam jenis, yaitu (1) kata ganti orang, (2) kata ganti empunya, (3) kata ganti penunjuk, (4) kata ganti penghubung, (5) kata ganti penanya, dan (6) kata ganti tak tentu. Berikut adalah uraian dari enam jenis pronomina tersebut.

1. Kata Ganti Orang
Kata ganti orang/persona/personalia adalah semua kata yang menunjukkan orang, pribadi, atau pembicara (persona) (Prihantini, 2015:37). Menurut Muslich (2014:78) kata ganti orang adalah kata yang selalu mengacu ke orang, dapat menunjuk diri sendiri, orang yang diajak bicara, atau orang yang dibicarakan. Kata ganti orang dibagi dalam tiga bentuk, yaitu kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga. Berikut adalah bagan persona pronomina.
PERSONA
MAKNA
Tunggal
Jamak
Netral
Eksklusif
Inklusif
Pertama
saya, aku, -ku, daku, ku-
_
kami
kita
Kedua
engkau, kamu, Anda, dikau, kau-, -mu
kalian, kamu sekalian, Anda sekalian
_
_
Ketiga
ia, dia, beliau, -nya
mereka
_
_
a. Kata ganti orang pertama
Kata ganti orang pertama adalah kata yang digunakan untuk menunjuk diri sendiri. Kata ganti orang pertama terdiri dari kata ganti orang pertama tunggal yaitu saya, aku, -ku, daku, dan ku- serta kata ganti orang pertama jamak yakni kami, dan kita

Contoh:
Saya membaca novel Bumi Manusia.
Aku menulis cerpen.
Hati yang kaupinjam kemarin adalah hatiku.
Kubaca cerpen yang kautulis di buku ini.
Kami pergi ke kampus di pagi hari.
Kapan kita mengerjakan tugas ini?

b. Kata ganti orang kedua
Kata ganti orang kedua adalah kata yang digunakan untuk menunjuk orang yang diajak bicara. Kata ganti orang kedua dibagui dalam dua bentuk, yaitu kata ganti orang kedua tunggal dan jamak. Kata ganti orang pertama tunggal terdiri dari engkau, kamu, Anda, dikau, kau-, dan -mu. Adapun kata ganti orang kedua jamak terdiri dari kalian, kamu sekalian, dan Anda sekalian.

Contoh:
Apa yang engkau bicarakan?
Semalam aku melihat kamu di parkiran masjid.
Pulpen yang saya pegang ini bukanlah pulpen Anda.
Adinda, mengapa dikau meracau malam begini?
Kaudatang dan pergi sekehendak hati.
Maaf ya, hatimu belum sanggup kukembalikan.
Besok pagi kalian harus pergi ke pasar.
Kamu sekalian harus mencatat apa yang saya bicarakan.
Anda sekalian sewajarnya menjadi contoh yang baik bagi yang lain.

c. Kata ganti orang ketiga
Kata ganti orang ketiga adalah kata yang digunakan untuk menunjuk pada orang yang dibicarakan. Kata ganti orang ketiga dibagi dalam dua jenis, yaitu kata ganti orang ketiga tunggal dan jamak. Kata ganti orang ketiga tunggal terdiri dari ia, dia, beliau, dan -nya. Sedangkan kata ganti orang ketiga jamak yakni mereka

Contoh:
Ia datang membawa candu.
Dia sedang mengumpulkan serpihan hatinya.
Beliau adalah sosok yang saya segani.
Hatimu bukanlah miliknya, tapi milikku.
Apa kautahu ke mana mereka pergi?

2. Kata Ganti Empunya/Possessiva
Kata ganti empunya/possessiva adalah kata ganti orang dalam kedudukannya sebagai pemilik (Prihantini, 2015:38). Kata ganti empunya adalah kata ganti orang dalam fungsinya sebagai pemilik. Kata ganti empunya terdiri dari -ku, -mu, -nya, kami, kamu, dan mereka. Sementara itu, dalam fungsinya sebagai pemilik, kata ganti empunya terdiri dari dua bentuk berikut:

a. Bentuk enklitik
Bentuk enklitik adalah bentuk kata ganti ringkas yang cara penulisannya dirangkaikan di belakang kata yang diterangkan. Kata ganti empunya yang termasuk dalam kategori ini adalah -ku, -mu, dan -nya.
Contoh: bukuku, novelmu, dan puisinya 

b. Bentuk proklitik 
Perlu diperhatikan, kata ganti bentuk proklitik bukanlah bagian dari kata ganti empunya, karena tidak berfungsi sebagai pemilik. Bentuk proklitik adalah bentuk kata ganti ringkas yang cara penulisannya dirangkaikan di depan kata yang diterangkannya. Kata ganti yang termasuk dalam kategori ini adalah ku- dan kau-.
Contoh: kubaca dan kautulis

3. Kata Ganti Penunjuk/Demonstrativa
Kata ganti penunjuk/demonstrativa adalah semua kata yang menunjukkan letak suatu benda (Prihantini, 2015:38). Menurut Alwi et al. (2003:260) pronomina penunjuk dalam bahasa Indonesia terdiri dari tiga jenis, yaitu (1) pronomina penunjuk umum (2) pronomina penunjuk tempat dan arah, dan (3) pronomina penunjuk ihwal. Pembahasan mengenai tiga jenis pronomina penunjuk menurut Alwi, dkk. dapat dilihat di sini “Pronomina atau Kata Ganti (Pengertian, Ciri, dan Jenis)”. Kata ganti yang termasuk dalam kata ganti penunjuk adalah ini, itu, dan sana. Kata ganti ini menunjuk sesuatu di tempat pembicara. Kata ganti itu menunjuk sesuatu di tempat lawan bicara. Sedangkan kata ganti sana menunjuk sesuatu di tempat orang ketiga/orang yang dibicarakan. Khusus untuk kata ganti sana biasanya perlu ditambahkan atau di awali oleh kata di, ke, dan dari.

Contoh:
Ini adalah rumah saya.
Itu adalah rumah kamu.
Rumah dia di sana.

4. Kata Ganti Penghubung/Relativa
Kata ganti penghubung/relativa adalah kata yang menghubungkan anak kalimat dengan suatu kata benda yang terdapat dalam induk kalimat (Prihantini, 2015:39). Kata ganti penghubung adalah kata ganti yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat atau sebaliknya. Kata yang termasuk dalam kategori ini adalah tempat, yang, dan, waktu.

Contoh:
Hati tempat kita saling mengerti, kini telah berubah.
Yang mencinta harus mengerti yang dicinta.
Waktu saya datang, kamu sudah pergi.

5. Kata Ganti Penanya/Interogativa
Kata ganti penanya/interogativa adalah kata ganti yang digunakan untuk meminta keterangan atau penjelasan. Lebih lanjut, menurut Muslich (2014:85) kata ganti penanya adalah kata ganti yang dipakai sebagai pemarkah pertanyaan. Adapun dari segi maknanya, yang ditanyakan dapat berupa orang, barang, atau pilihan. Kata ganti yang termasuk dalam kata ganti penanya yakni siapa, apa, dan mana. Siapa menanyakan orang, apa menanyakan barang, dan mana menanyakan suatu pilihan (orang/barang).

Sementara itu, menurut Alwi et al. (2003:265) kata tanya seperti mengapa/kenapa (sebab), kapan (waktu), di/ke/dari mana (tempat), bagaimana (cara), dan berapa (jumlah/urutan) bukanlah kata ganti. Beberapa kata tersebut merupakan kata tanya yang tidak berfungsi sebagai kata ganti penanya sebab, kata ganti/pronomina adalah kata yang mengacu pada nomina lain. Adapun kata tanya mengapa, kapan, dll. tidak merujuk pada nomina tertentu. Pembahasan tentang kata tanya ini juga telah dibahas dan dapat dilihat di sini “Pronomina atau Kata Ganti (Pengertian, Ciri, dan Jenis)”.

Contoh:
Siapa yang kamu kejar?, yang kamu kejar siapa?, atau kamu mengejar siapa?  
Apa(kah) yang ia tulis?, yang ia tulis apa?, atau ia menulis apa?
Mana adikmu?, yang mana adikmu? atau adikmu yang mana?
Mengapa/kenapa dia sakit?
Kapan/bila(mana) kamu tiba? atau kamu tiba kapan?
Di/ke/dari mana kamu? atau kamu di/ke/dari mana?
Bagaimana kamu membaca buku itu? atau kamu membaca buku itu bagaimana?
Berapa harga kaos itu? atau kaos itu harganya berapa?

6. Kata Ganti Tak Tentu/Indeterminativa
Kata ganti tak tentu/indeterminativa adalah kata yang menggantikan atau menunjukkan benda atau orang dalam keadaan yang tidak tentu atau umum (Prihantini, 2015:39). Kata ganti yang termasuk dalam kategori ini yaitu seseorang, barang siapa, masing-masing, siapa saja, salah seorang, dan setiap orang.

Contoh:
Sebaiknya kamu mempekerjakan seseorang yang kompeten.
Barang siapa yang dapat menjawab, maka akan diberi hadiah.
Masing-masing dari kalian, dipersilahkan mengambil kursi.
Anda dapat memilih siapa saja yang Anda suka.
Salah seorang dari kalian, diperbolehkan untuk pulang.
Kita harus memperhatikan hak setiap orang

Daftar Pustaka
Alwi, H., Dardjowidjojo, S., Lapoliwa, H., & Moeliono, A. M. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Tiga). Jakarta: Balai Pustaka.
Muslich, M. (2014). Garis-Garis Besar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Bandung: Refika Aditama.
Prihantini, A. (2015). Master Bahasa Indonesia. Yogyakarta: B First.

Posting Komentar untuk "JENIS PRONOMINA ATAU KATA GANTI"