PENELITIAN SASTRA (PENGERTIAN, JENIS, DAN LANGKAH)

A. Penelitian Sastra
Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Kehadiran sastra di tengah peradaban manusia tidak dapat ditolak, bahkan kehadiran tersebut diterima sebagai salah satu realitas sosial budaya. Hingga saat ini, sastra tidak saja dinilai sebagai sebuah karya seni yang memiliki budi, imajinasi, dan emosi, tetapi telah dianggap sebagai suatu karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intelektual di samping konsumsi emosi (Semi, 2012:1).

Sastra lahir disebabkan dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan dirinya, menaruh minat terhadap masalah manusia dan kemanusiaan, dan menaruh minat terhadap dunia realitas yang berlangsung. Sastra yang telah dilahirkan oleh para sastrawan diharapkan dapat memberi kepuasan estetik dan kepuasan intelek bagi pembaca. Akan tetapi, seringkali karya sastra itu tidak mampu dinikmati dan dipahami sepenuhnya oleh sebagian besar anggota masyarakat. Dalam hubungan ini, perlu adanya penelaah dan peneliti sastra (Semi, 2012:1).

Tugas peneliti sastra tidak terbatas hanya pada menafsirkan makna perlambangan, tetapi lebih dari itu. Ia harus mampu memberikan penilaian terhadap mutu penciptaan, memberikan sumbangan pikiran terhadap pertumbuhan dan perkembangan sastra, dan selanjutnya dapat membantu menyusun teori-teori sastra. Dengan adanya penelitian sastra diharapkan dunia penciptaan menjadi lebih bermutu, kemampuan baca sastra masyarakat meningkat, dan dunia teori dan ilmu kesastraan meningkat pula (Semi, 2012:1-2).

Penelitian sastra adalah usaha pencarian pengetahuan pemberian makna dengan hati-hati dan kritis secara terus menerus terhadap masalah sastra. Dalam pengertian ini, penelitian sastra merupakan suatu disiplin ilmu yang mempunyai objek, pendekatan, dan metode yang jelas. Oleh karena itu penelitian sastra pada dasarnya sama dengan kritik sastra, yang membedakannya adalah jangkauan, kedalaman, dan tujuannya yang jauh ke depan. Bila kritik sastra lebih banyak menggunakan sastra kontemporer sebagai objek, penelitian sastra melakukan telaah tidak saja mengenai sastra kontemporer, tetapi lebih jauh menjangkau bentuk-bentuk sastra lain yang belum pernah dibahas dan dibukukan (Semi, 2012:23).

Selanjutnya dari pengertian tersebut, maka penelitian sastra adalah salah satu cabang kesenian yang telah menjadi sebuah disiplin ilmu yang mempunyai objek, pendekatan, dan metode yang jelas untuk memberi makna secara objektif dan kritis dengan terus menerus terhadap masalah sastra yang memanfaatkan dukungan teori dan prinsip-prinsip keilmuan.

Sebagai suatu kegiatan ilmiah, penelitian sastra harus dilakukan dengan dukungan teori  dan prinsip keilmuan secara mendalam. Sebelum mengambil kesimpulan, harus terlebih dahulu diuji berkali-kali dengan konsep, teori, atau dengan informasi lain. Dalam hal ini pulalah perbedaan lain dengan kritik sastra. Bahkan dalam hal ini, kritik sastra dapat dianggap hanya sebagian saja dari kegiatan penelitian sastra. Penelitian sastra tidak hanya menyangkut sejarah sastra, verifikasi teori yang ada, menemukan teori-teori baru, melakukan tafsiran, penilaian, penentuan bentuk-bentuk karya sastra, tetapi juga berupaya mengemukakan pandangan, membuat kesimpulan, dan memberi rumusan-rumusan. Kesemuanya itu diarahkan kepada pemerkayaan kategori teori sastra (Semi, 2012:23-24).

Selanjutnya, menurut Semi (2012:24-25) untuk menjadikan penelitian sastra sebagai suatu ilmu memang memerlukan suatu kondisi tertentu: objektivitas harus ditingkatkan; sementara subjektivitas harus dikurangi sedapat mungkin. Faktor subjektivitas bisa saja memengaruhi proses penelitian. Faktor subjektivitas itu muncul disebabkan dua hal berikut:
1) Peneliti sebagai manusia yang mempunyai latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya, serta kedalaman pengetahuan tentang konsepsi sastra sangat berperan dalam memengaruhi pengamatan dan pemberian interpretasi terhadap suatu karya sastra.
2) Karya sastra sebagai salah satu objek penelitian sastra yang utama merupakan objek yang unik, tidak menentu, malahan tidak karuan, bahkan sampai sekarang pun belum mampu memberikan jawaban yang jelas dan mantap tentang pengertian sastra.

B. Jenis Penelitian
Jenis-jenis penelitian yang beragam dapat ditinjau dari berbagi aspek (Kartono dalam Semi, 2012:9-11).
Ditinjau dari ilmu pengetahuan, penelitian dapat dibedakan menjadi tiga jenis:
1) Penelitian ilmu pasti, disebut juga penelitian ilmu natural (pertanian, geografi, kimia, fisika, dan lain-lain).
2) Penelitian ilmu sosial (ekonomi, sejarah, hukum, filsafat, dan lain-lain)
3) Penelitian ilmu kebudayaan (bahasa, sastra, dan lain-lain)

Ditinjau dari aspek tempat di mana penelitian itu dilaksanakan penelitian dapat dibagi menjadi tiga jenis:
1) Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau daerah tertentu.
2) Penelitian perpustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan di kamar kerja peneliti atau di ruang perpustakaan di mana peneliti memperoleh data dan informasi tentang objek penelitiannya lewat buku-buku atau alat audiovisual lainnya.
3) Penelitian laboratorium, yakni penelitian yang dilakukan di dalam ruang laboratorium dengan memanfaatkan peralatan yang tersedia di sana (penelitian obat-obatan, mikrobiologi, dan kimia).
Berdasarkan jenis tersebut, penelitian sastra lebih banyak berupa penelitian perpustakaan, sebagian kecil berupa penelitian lapangan, seperti penelitian sastra lisan, folklor, atau teater tradisonal.

C. Langkah-langkah Penelitian Sastra
Apapun jenis penelitian yang dilaksanakan secara formal dan terencana mestilah melalui proses berfikir ilmiah dan metode ilmiah dengan mengikuti langkah-langkah berikut (Semi, 2012:37):
1) Merumuskan dan mendefinisikan masalah
2) Mengadakan studi kepustakaan
3) Memformulasikan hipotesis
4) Menentukan model untuk menguji hipotesis
5) Mengumpulkan data
6) Menyusun, menganalisis, dan memberikan interpretasi
7) Membuat generalisasi dan kesimpulan
8) Menyusun laporan penelitian

Di dalam penelitian humanitis seperti penelitian sastra, seorang peneliti akan melakukan kegiatan penelitian lapangan dengan kegiatan sebagai berikut (Semi, 2012:38-39):
1) Menyusun peralatan konseptual
Pada tahap ini, peneliti mendapatkan, mengolah, dan merumuskan pengertian-pengertian konseptual tentang masalah kebudayaan, kesastraan, serta masyarakat yang memiliki sastra tersebut. Kemudian, memberikan rumusan atau definisi tentang sastra yang akan menjadi pegangan selama melakukan penelitian. Di samping itu, peneliti juga merumuskan atau memilih pendekatan dan metode penelitian, serta memperhitungkan semua hal yang mungkin terjadi di lapangan.

2) Memasuki lapangan penelitian
Jika penelitian tersebut merupakan penelitian kepustakaan tentu saja peneliti sudah mulai mengumpulkan bahan-bahan bacaan yang diperlukan, baik bahan primer maupun sekunder. Jika penelitian tersebut memerlukan informan, pada saatnya pula hubungan itu dijalin.

3) Melaksanakan kerja lapangan
Dalam kegiatan ini, peneliti mulai melakukan pengumpulan data, melakukan pencatatan, pengamatan, tanya jawab, dan perekaman. Setelah data itu terkumpul, baru dilakukan pemisahan, pemilahan, dan pengelompokkan data. Data-data yang tidak relevan dibuang, data-data yang dirasakan belum memadai jumlah dan mutunya harus dilakukan pelacakan dan pencarian kembali.

4) Melakukan deskripsi dan melukiskan hasil temuan
Pada tahap keempat ini mulailah dilakukan analisis data, pemberian interperetasi, dan melakukan deskripsi bagian demi bagaian yang ditemukan dalam penelitian. Selanjutnya dirumuskan kesimpulan umum tentang hasil deskripsi data, kemudian memaparkan hasil penelitian secara lengkap dalam bentuk tertulis.

Daftar Pustaka
Semi, M. Atar. 2012. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

4 komentar untuk "PENELITIAN SASTRA (PENGERTIAN, JENIS, DAN LANGKAH)"

  1. Terima kasih, ini sangat membantu saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Kak, terima kasih untuk apresiasinya.

      Hapus
  2. Apakah ada buku khusus mengenai hal diatas untuk referensi saya 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa cek bukunya M. Atar Semi dengan judul Metode Penelitian Sastra penerbit Angkasa.

      Hapus