RAGAM TEKNIK ATAU KISI-KISI PENILAIAN HASIL KARANGAN

Bentuk menulis dilihat dari adanya kebebasan siswa untuk memilih gagasan dan bahasa, semuanya dapat dikategorikan bentuk karangan bebas. Penilaian terhadap hasil karangan bebas memiliki kelemahan pokok, yaitu rendahnya kadar objektivitas. Bagaimanapun juga, unsur subjektivitas penilai pasti berpengaruh. Masalah yang perlu dipikirkan kemudian adalah: bagaimana kita mendapatkan atau memilih model teknik penilaian yang memungkinkan penilai untuk memperkecil kadar subjektivitas dirinya. 

Penilaian yang dilakukan terhadap karangan siswa biasanya bersifat holistis, impresif, dan selintas. Jadi, penilaian yang bersifat menyeluruh berdasarkan kesan yang diperoleh dari membaca karangan secara selintas. Penilaian hendaknya disertai dengan penilaian yang bersifat analitis. Penilaian dengan pendekatan analisis merinci karangan ke dalam aspek-aspek atau kategori tertentu (berbeda-beda sesuai dengan jenis karangan). Kategori-kategori pokok hendaknya meliputi: (1) kualitas dan ruang lingkup isi; (2) organisasi dan penyajian isi; (3) gaya dan bentuk bahasa; (4) mekanik (tata bahasa, ejaan, tanda baca, kerapian tulisan, dan kebersihan); dan (5) respon afektif guru terhadap karya tulis (Zaini dalam Nurgiyantoro, 2001:304-305). 

1. Penilaian Skala Analitis
Penerapan model penilaian analitis dengan kelima kategori di atas dapat dilakukan dengan menggunakan skala, misalnya skala 1-10. Berikut adalah contoh model yang dimaksud. 

Model Penilaian Tugas Menulis dengan Skala Analitis 1-10

No.

Aspek yang Dinilai

Tingkatan Skala

1

Kualitas dan ruang lingkup isi

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10

2

Organisasi dan penyajian isi

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10

3

Gaya dan bentuk bahasa

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10

4

Mekanik: tata bahasa, ejaan, tanda baca, kerapian tulisan, dan kebersihan

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10

5

Respon afektif guru terhadap karangan

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10

Jumlah skor

 

2. Penilaian dengan Pembobotan Masing-masing Unsur 
Selain model di atas, kita pun dapat memilih model pendekatan analitis yang lain, misalnya analisis karangan seperti yang dilakukan Harris atau Halim. Unsur-unsur yang dimaksud adalah content (isi, gagasan yang dikemukakan), form (organisasi isi), grammar (tata bahasa dan pola kalimat), style (gaya pilihan struktur dan kosakata), dan mechanics (ejaan) (Nurgiyantoro, 2001:306). 

Untuk keperluan praktis, kita perlu menentukan bobot atau besarnya “porsi” untuk masing-masing unsur tersebut. Bobot yang diberikan mungkin sama, misalnya seperti model skala (1-10). Idealnya, pembobotan itu mencerminkan tingkat pentingnya masing-masing unsur dalam karangan. Dengan demikian unsur yang lebih penting diberi bobot yang lebih tinggi. Berikut adalah bentuk contoh model pembobotan sesuai dengan masing-massing unsur karangan dengan kemungkinan skor maksimum 100 (Nurgiyantoro, 2001:306). 

Model Penilaian Tugas Menulis dengan Pembobotan Masing-masing Unsur

No.

Unsur yang Dinilai

Skor Maksimum

Skor Siswa

1

Isi gagasan yang dikemukakan

35

...

2

Organisasi isi

25

...

3

Tata bahasa

20

...

4

Gaya: pilihan struktur dan kosakata

15

...

5

Ejaan

5

...

Jumlah

100

...

3. Penilaian Skala Interval
Selain kedua model tersebut terdapat model lain yang lebih rinci dalam melakukan penskoran, yaitu dengan menggunakan model skala interval untuk tiap tingkat tertentu pada tiap aspek yang dinilai. Model yang ketiga ini, lebih rinci dan teliti memberikan skor, dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Model yang dimaksud adalah sebagai berikut (Nurgiyantoro, 2001:307).

Model Penilaian Skala Interval untuk Tiap Tingkat Tertentu pada Tiap Aspek yang Dinilai

PROFIL PENILAIAN KARANGAN

Nama Siswa  :

Judul             :

AD

Skor

Kriteria

I

S

I

27-30

SANGAT BAIK-SEMPURNA: padat informasi; substantif; pengembangan tesis tuntas; relevan dengan permasalahan dan tuntas

22-26

CUKUP-BAIK: informasi cukup; substansi cukup; pengembangan tesis terbatas; relevan dengan masalah tetapi tak lengkap

17-21

SEDANG-CUKUP: informasi terbatas; substansi kurang; pengembangan tesis tak cukup; permasalahan tak cukup

13-16

SANGAT-KURANG: tak berisi; tak ada substansi; tak ada pengembangan tesis; tak ada permasalahan

O

R

G

A

N

I

S

A

S

I

18-20

SANGAT BAIK-SEMPURNA: ekspresi lancar; gagasan diungkapkan dengan jelas; padat; tertata dengan baik; urutan logis; kohesif

14-17

CUKUP-BAIK: kurang lancar; kurang terorganisir tetapi ide utama terlihat; bahan pendukung terbatas; urutan logis tapi tak lengkap

10-13

SEDANG-CUKUP: tak lancar; gagasan kacau; terpotong-potong; urutan dan pengembangan tak logis

7-9

SANGAT-KURANG: tak komunikatif; tak terorganisir; tak layak nilai

K

K

18-20

SANGAT BAIK-SEMPURNA: pemanfaatan potensi kosakata canggih; pilihan kata dan ungkapan tepat; menguasai pembentukan kata

14-17

CUKUP-BAIK: pemanfaatan potensi kosakata agak canggih; pilihan kata dan ungkapan kadang-kadang kurang tepat tetapi tak mengganggu

10-13

SEDANG-CUKUP: pemanfaatan potensi kosakata terbatas; sering terjadi kesalahan penggunaan kosakata dan dapat merusak makna

7-9

SANGAT-KURANG: pemanfaatan potensi kosakata asal-asalan; pengetahuan kosakata rendah; tak layak nilai

P

B

22-25

SANGAT BAIK-SEMPURNA: konstruksi kompleks tetapi efektif; hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan

18-21

CUKUP-BAIK: konstruksi sederhana tetapi efektif; kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tak kabur

11-17

SEDANG-CUKUP: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat; makna membingungkan atau kabur

5-10

SANGAT-KURANG: tak menguasai aturan sintaksis; terdapat banyak kesalahan; tak komunikatif tak layak nilai

M

E

K

A

N

I

K

5

SANGAT BAIK-SEMPURNA: menguasai aturan penulisan; hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan

4

CUKUP-BAIK: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tak mengaburkan makna

3

SEDANG-CUKUP: sering terjadi kesalahan ejaan; makna membingungkan atau kabur

2

SANGAT-KURANG: tak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan; tulisan tak terbaca; tak layak nilai

Jumlah

 

Penilai

 

Komentar

 

Keterangan: 
AD : Aspek yang dinilai
KK : Kosakata
PB : Penggunaan bahasa

Referensi:
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan tulis di kolom komentar.

Posting Komentar untuk "RAGAM TEKNIK ATAU KISI-KISI PENILAIAN HASIL KARANGAN "